Geng Motor Bandung Membubarkan Diri

Bandung - Aksi geng motor di Bandung kerap meresahkan masyarakat, namun kini angin segar berhembus dari Kota Kembang itu. Geng motor Bandung membubarkan diri.

Lebih dari 1.500 orang hadir dalam kegiatan 'Deklarasi Pembubaran Geng Motor', di Lapangan Tegalega, Kami (30/12/2010). Sejak pukul 08.30 WIB, mereka hadir di Lapangan  Tegalega. Empat geng motor itu sepakat membubarkan diri.

Mereka terdiri dari empat geng motor, masing-masing GBR, Moonraker, Brigez, dan XTC. Selain itu, siswa dan elemen lainnya seperti dari TNI, Satpol PP, dan pihak kepolisian hadir dalam kegiatan tersebut.

Berbeda dengan rencana awal, deklarasi kali ini justru menjadi ajang pembubaran geng motor. Mereka membacakan pernyataan sikap membubarkan diri. Pernyataan tersebut juga terpampang juga spanduk berukuran sekitar 2x4 meter yang berisi pernyataan bersama XTC, Brigez, Moonaraker dan GBR Kota Bandung.

Isi spanduk tersebut yakni:

Kami segenap anggota dan pengurus  XTC, Brigez, Moonaraker dan GBR Kota Bandung, dalam rangka mewujudkan situasi Kamtibmas Kota Bandung yang kondusif dengan ini meyatakan.


1. Kami bersama seluruh komponen masyarakat lainnya ikut berpartisipasi membantu tugas aparat keamanan menjahi diri dari kegiatan berandalan bermotor dalam rangka menjaga dan mewujudkan Kota Bandung yang aman dan kondusif.
2. Kami akan membubarkan diri sebagai geng motor dan mengubah imej dari komunitas dengan kegiatan negatif mejadi komunitas dengan kegiatan yang positif. Serta ikut memberantas kejahatan bermotor yang ada di kelompok kami.
3. Kami siap mendukung dan mewujudkan 7 agenda pembangunan Kota Bandung dan 5 gerakan lingkungan hidup menuju Kota Bandung sebagai kota jasa bermartabat.
4. Kami siap ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku jika ada di antara kami yang melakukan tindak pidana dan pelanggaran hukum lainnya.

Pernyataan bersama ini merupakan jalinan semangat moral dan kerjasama antar organisasi anggota dan pengurus XTC, Brigez, Moonaraker dan GBR guna mewujudkan situasi kamtibmas, kondusif, dan menyongsong tahun baru 2011 dengan lembaran baru yang terbebas dari kejahatan atau berandalan bermotor demi tetap terjalinnya persatuan dan kesatuan dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.

Spanduk tersebut ditandatangani oleh masing-masing pengurus geng motor, Wali Kota Bandung yang diwakili Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyanto, Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan, Dandimtabes 0618/BS Bandung Letkol Infateri Yufti Senjaya, Kajari Bandung Amir Yanto, dan Ketua PN Bandung Joko Siswanto.

Dalam sambutannya, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyanto menyambut positif adanya deklarasi tersebut. Menurutnya, hal itu jadi langkah untuk memulai sesuatu yang lebih baik.

"Kami menyambut baik dengan adanya pembubaran geng motor ini. Semoga Kota Bandung jadi lebih kondusif," kata Jaya.
Sementara dalam sambutan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang dibacakan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mengatakan, pembubaran geng motor harus diapresiasi.
"Ini harus diapresiasi karena deklarasi ini tentu akan memberi nilai tambah bagi mereka. Yang tadinya memiliki citra negatif bisa berubah ke arah positif," jelasnya.

Rangkaian acara yang dimulai pukul 09.00 WIB berakhir sekitar pukul 10.40 WIB. Massa pun langsung membubarkan diri.
Sayang, sebelum deklarasi ini digelar, Rabu 29 Desember 2010 sore hari, aksi pengendara motor brutal memakan korban. Seorang bocah berusia 13 tahun terluka matanya terkena sabetan parang pengendara motor di perempatan Jalan Veteran-Jalan Sunda.

Sumber :Detikoto

Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post